Selasa, 31 Juli 2012

Kisah Nabi NUH AS

Nabi Nuh adalah nabi keempat sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris. Nabi Nuh menerima wahyu kenabian dari Allah dalam masa fatrah (masa kekosongan) di antara dua rasul di mana biasanya manusia secara berangsur-angsur melupakan ajaran agama yang dibawa oleh nabi yang meninggalkan mereka dan kembali syirik dan mungkar di bawah pimpinan Iblis.
Kaum Nabi Nuh pun tidak luput dari proses tersebut, sehingga ketika Nabi Nuh datang di tengah – tengah mereka, mereka sedang menyembah berhala. Berhala  yang dibuat oleh mereka sendiri itu disembah sebagai tuhan – tuhan dan mereka percaya bahwa patung – patung itu dapat membawa kebaikan dan punya kekuatan ghaib. Mereka memberi nama patung – patung itu secara silih berganti menurut selera mereka seperti Wadd dan Suwa kadang Yaguts dan kadang Ya’uq dan Nasr.
Kemudian Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya yang sudah jauh tersesat oleh iblis itu. Nabi Nuh menghimbau agar melihat alam semesta yang diciptakan oleh Allah berupa langit dengan matahari, bulan dan bintang-bintangnya, bumi dengan kekayaannya yang memberi kenikmatan hidup kepada manusia. Semua itu menjadi bukti adanya keesaan Tuhan yang harus disembah, bukannya malah menyembah berhala-berhala yang mereka buat itu. Nabi Nuh juga menyampaikan bahwa akan ada gajaran yang akan diterima oleh manusia atas segala amalannya di dunia yaitu syurga bagi amalan kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah agama.
Nabi Nuh yang dikurniakan Allah dengan sifat-sifat yang patut dimiliki oleh seorang nabi, fasih dan tegas dalam kata – katanya, bijaksana dan sabar dalam tindak – tanduknya melaksanakan tugas risalahnya kepada kaumnya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dengan cara yang lemah lembut mengetuk hati nurani mereka, walaupun kadang – kadang mereka membantah dengan kata – kata yang kasar.
Tetapi walaupun telah berusaha sekuat tanaga dengan segala kesabaran dan dalam setiap kesempatan, siang maupun malam, dengan cara berbisik-bisik atau terbuka ternyata hanya sedikit sekali dari kaumnya yang mengikuti ajakannya, tidak melebihi bilangan seratus orang. Mereka pun terdiri dari orang-orang yang miskin berkedudukan sosial lemah. Sedangkan orang – orang yang kayadan berkedudukan tinggi tetap  membangkang bahkan mereka berusaha mengadakan persekongkolan untuk mengagalkan usaha Nabi nuh.
Berkata mereka kepada Nabi Nuh : "Bukankah engkau hanya seorang daripada kami dan tidak berbeda dari kami sebagai manusia biasa. Jikalau betul Allah akan mengutuskan seorang rasul yang membawa perintah-Nya, niscaya Ia akan mengutuskan seorang malaikat yang patut kami dengarkan kata-katanya dan kami ikuti ajakannya dan bukan manusia biasa seperti engkau hanya dapat diikuti orang-orang rendah kedudukan sosialnya seperti para buruh petani orang-orang yang tidak berpenghasilan yang bagi kami mereka seperti sampah masyarakat. Pengikut-pengikutmu itu adalah orang-orang yang tidak mempunyai daya fikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara buta tuli tanpa memikirkan dan menimbangkan masak-masak benar atau tidaknya dakwah dan ajakanmu itu. Coba agama yang engkau bawa dan ajaran -ajaran yang engkau sadurkan kepada kami itu betul-betul benar, niscaya kamilah dulu mengikutimu dan bukannya orang-orang yang mengemis pengikut-pengikutmu itu. Kami sebagai pemuka-pemuka masyarakat yang pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yang luas dan yang dipandang masyarakat sebagai pemimpin-pemimpinnya, tidaklah mudak kami menerima ajakanmu dan dakwahmu. Engkau tidak mempunyai kelebihan di atas kami tentang soal – soal kemasyarakatan dan pergaulan hidup. Kami jauh lebih pandai dan lebih mengetahui daripadamu tentang hal itu semuanya. Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahawa engkau adalah pendusta belaka."
Nuh berkata, menjawab ejekan dan olok-olokan kaumnya : "Adakah engkau mengira bahwa aku dapat memaksa kamu mengikuti ajaranku atau mengira bahwa aku mempunyai kekuasaan untuk menjadikan kamu orang-orang yang beriman jika kamu tetap menolak ajakan ku dan tetap membuta – tuli terhadap bukti-bukti kebenaran dakwahku dan tetap mempertahakan pendirianmu yang tersesat yang diilhamkan oleh kesombongan dan kecongkakan karena kedudukan dan harta-benda yang kamu miliki.Aku hanya seorang manusia yang mendapat amanat dan diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kamu. Jika kamu tetap berkeras kepala dan tidak mau kembali ke jalan yang benar dan menerima agama Allah yang diutuskan-Nya kepada ku maka terserahlah kepada Allah untuk menentukan hukuman-Nya dan gajaran-Nya keatas diri kamu. Aku hanya pesuruh dan rasul-Nya yang diperintahkan untuk menyampaikan amanat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dialah yang berkuasa memberi hidayah kepadamu dan mengampuni dosamu atau menurunkan azab dan seksaan-Nya di atas kamu sekalian jika Ia kehendaki. Dialah pula yang berkuasa menurunkan siksa dan azab-nya di dunia atau menangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini, Maha Kuasa ,Maha Mengetahui, maha pengasih dan Maha Penyayang.".
Kaum Nuh mengemukakan syarat dengan berkata : "Wahai Nuh! Jika engkau menghendaki kami mengikutimu dan memberi sokongan dan semangat kepada kamu dan kepada agama yang engkau bawa, maka jauhkanlah para pengikutmu yang terdiri dari orang-orang petani, buruh dan hamaba-hamba sahaya itu. Usirlah mereka dari pengaulanmu karena kami tidak dapat bergaul dengan mereka duduk berdampingan dengan mereka mengikut cara hidup mereka dan bergabung dengan mereka dalam suatu agama dan kepercayaan. Dan bagaimana kami dpt menerima satu agama yang menyamaratakan para bangsawan dengan orang awam, penguasa dan pembesar dengan buruh-buruhnya dan orang kaya yang berkedudukan dengan orang yang miskin dan papa."
Nabi Nuh menolak pensyaratan kaumnya dan berkata :"Risalah dan agama yang aku bawa adalah untuk semua orang tiada pengecualian, yang pandai maupun yang bodoh, yang kaya maupun miskin, majikan ataupun buruh ,diantara peguasa dan rakyat biasa semuanya mempunyai kedudukan dan tempat yang sama trehadap agama dan hukum Allah. Andai kata aku memenuhi pensyaratan kamu dan meluluskan keinginanmu menyingkirkan para pengikutku yang setia itu, maka siapakah yang dapat ku harapkan akan meneruskan dakwahku kepada orang ramai dan bagaimana aku sampai hati menjauhkan dariku orang-orang yang telah beriman dan menerima dakwahku dengan penuh keyakinan dan keikhlasan di kala kamu menolaknya serta mengingkarinya, orang-orang yang telah membantuku dalam tugasku di kala kamu menghalangi usahaku dan merintangi dakwahku. Dan bagaimanakah aku dpt mempertanggungjawabkan tindakan pengusiranku kepada mereka terhadap Allah bila mereka mengadu bahawa aku telah membalas kesetiaan dan ketaatan mereka dengan sebaliknya semata-mata untuk memenuhi permintaanmu dan tunduk kepada pensyaratanmu yang tidak wajar dan tidak dpt diterima oleh akal dan fikiran yang sihat. Sesungguhnya  kamu adalah orang-orang yang bodoh dan tidak berfikiran sehat”.
Pada akhirnya, karena merasa tidak berdaya lagi mengingkari kebenaran kata – kata Nabi Nuh dan merasa kehabisan alasan untuk melanjutkan dialog dengan beliau, maka berkatalah mereka : "Wahai Nabi Nuh! Kita telah banyak bermujadalah dan berdebat dan cukup berdialog serta mendengar dakwahmu yang sudah menjemukan itu. Kami tetap tidak akan mengikutimu dan tidak akan sesekali melepaskan kepercayaan dan adat-istiadat kami sehingga tidak ada gunanya lagi engkau mengulang-ulangi dakwah dan ajakanmu dan bertegang lidah dengan kami. datangkanlah apa yang engkau benar-benar orang yang menepati janji dan kata-katanya. Kami ingin melihat kebenaran kata-katamu dan ancamanmu dalam kenyataan. Karena kami masih tetap belum mempercayaimu dan tetap meragukan dakwahmu."
Nabi Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun. Akan tetapi dalam waktu yang cukup lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyadarkan kaumnya untuk bertauhid dan beribadat kepada Allah kecuali sekelompok kecil kaumnya yang tidak mencapai seratus orang. Harapan Nabi Nuh akan kesadaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurangan. Kemudian Allah berfirman yang bermaksud: "Sesungguhnya tidak akan seorang dari kaumnya mengikutimu dan beriman kecuali mereka yang telah mengikutimu dan beriman lebih dahulu, maka janganlah engkau bersedih hati karena apa yang mereka perbuatkan."
Dengan penegasan firman Allah itu, lenyaplah sisa harapan Nabi Nuh dari kaumnya dan habislah kesabarannya. Ia memohon kepada Allah agar menurunkan Azab-Nya di atas kaumnya yang berkepala batu seraya berseru :"Ya Allah! Janganlah Engkau biarkan seorang pun dari orang-orang kafir itu hidup dan tinggal di atas bumi ini. Mareka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu, jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak yang kafir seperti mereka."
Doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah. Setelah menerima perintah Allah untuk membuat sebuah kapal, segeralah Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya. Kemudian dengan mengambil tempat di luar dan agak jauh dari kota mereka dengan rajin bekerja siang dan malam untuk menyelesaikan kapal itu.
Namun ia tidak luput dari ejekan kaumnya yang kebetulan atau sengaja melalui tempat itu :"Wahai Nuh! Sejak bila engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal? Bukankah engkau seorang nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorang tukang kayu dan pembuat kapal. Dan kapal yang engkau buat itu di tempat yang jauh dari air ini adalah maksudmu untuk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang akan menarik kapalmu ke laut?"
Nabi Nuh menjawab : "Baiklah tunggu saja saatnya nanti, jika kamu sekarang mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah masanya kelak bagi kami untuk mengejek kamu dan akan kamu ketahui kelak untuk apa kapal yang kami siapkan ini.Tunggulah saatnya azab dan hukuman Allah menimpa atas diri kamu."
Bahkan sampai ada yang berani membuang kotoran di dalam kapal, akibatnya orang tersebut sakit perut dan tidak ada yang bsia menyembukan. Kemudian ia merengek – rengek meminta Nuh mengobatinya dan nabi Nuh hanya menyuruh untuk membersihkannya dan sembuhlah penyakit itu
Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yang merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia, Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah: "Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda dari-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan izin-Ku."
Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi air yang deras dan dahsyat yang dalam sekelip mata telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi daratan yang rendah maupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah.
Dengan iringan "Bismillah" belayarlah kapal Nabi Nuh menyusuri lautan air, menentang angin yang kadang lemah lembut dan kadang ganas dan ribut yang berdasarkan suatu riwayat, kapan Nabi Nuh berlayar selama 40 hari. Di kanan kiri kapal terlihatlah orang – orang kafir bergelut melawan gelombang air dan berusaha menyelamat diri.
Tatkala Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat – lihat orang – orang kafir dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba – tiba ia melihat tputera sulungnya yang bernama "Kan'aan" timbul tenggelam dipermainkan oleh gelombang air itu. Pada saat itu, tanpa disadari, timbullah rasa cinta dan kasih sayang seorang ayah terhadap putera kandungnya yang berada dalam keadaan cemas menghadapi maut ditelan gelombang.
Nabi Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dengan sekuat suaranya memanggil puteranya: “Wahai anakku! Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu. Bertaubatlah engkau dan berimanlah kepada Allah agar engkau selamat dan terhindar dari bahaya maut yang engkau menjalani hukuman Allah." Namun Kan'aan, yang telah tterkena syaitan menolak keras ajakan ayahnya : "Biarkanlah aku dan pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak kapalmu aku akan dapat menyelamatkan diriku sendiri dengan berlindung di atas bukit yang tidak akan dijangkau oleh air bah ini."
Nuh menjawab: "Percayalah bahawa tempat satu-satunya yang dapat menyelamatkan engkau ialah bergabung dengan kami di atas kapal ini. Masa tidak akan ada yang dapat melepaskan diri dari hukuman Allah yang telah ditimpakan ini kecuali orang-orang yang memperolehi rahmat dan keampunan-Nya."
Setelah Nabi Nuh mengucapkan kata – katanya tenggelamlah Kan'aan disambar gelombang, lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya. Nabi Nuh bersedih hati atas kematian puteranya dalam keadaan kafir. Beliau berkeluh-kesah kepada Allah : "Ya Tuhanku, sesungguhnya puteraku itu adalah darah dagingku dan adalah bahagian dari keluargaku dan sesungguhnya janji-Mu adalah janji benar dan Engkaulah Maha Hakim yang Maha Berkuasa." Kemudian Allah berfirman: "Wahai Nuh! Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak orang-orang yang kafir drp kaummu.Coretlah namanya dari daftar keluargamu.Hanya mereka yang telah menerima dakwahmu mengikuti jalanmu dan beriman kepada-Ku dapat engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yang telah Aku janjikan perlindungannya danterjamin keselamatan jiwanya. Adapun orang-orang yang mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang-orang yang bodoh."
Nabi Nuh segera sadar setelah menerima teguran dari Allah bahwa cinta kasih sayangnya kepada anaknya telah menjadikan ia lupa akan janji dan ancaman Allah terhadap orang-orang kafir termasuk puteranya sendiri. Kemudian ia memohon ampun dengan berseru:"Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari godaan syaitan yang terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakan sesuatu yang aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak memberi ampun dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, niscaya aku menjadi orang yang rugi."
Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya dan habis binasalah kaum Nuh yang kafir sesuai dengan kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit " Judie " dengan iringan perintah Allah kepada Nabi Nuh : "Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yang menyertaimu dengan selamat dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat yang menyertaimu."
Kisah Nabi Nuh Dalam Al-Quran
Al-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43 ayat dari 28 surat yaitu Surat Nuh dari ayat 1 sehinga 28 dan surat Hud ayat 27 sehingga 48 (mengisahkan dialog Nabi Nuh dengan kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yang menimpa di atas mereka).
Pelajaran Dari Kisah Nabi Nuh AS
Hubungan antara manusia yang terjalin karena ikatan persamaan kepercayaan lebih erat daripada hubungan yang terjalin karena ikatan dara. Kan'aan, walaupun ia anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah SWT dikeluarkan dari bilangan keluarga ayahnya karena ia menganut kepercayaan berlainan ayahnya sendiri.
Maka dapat difahami firman Allah dalam Al-Quran yang bermaksud :"Sesungguhnya para mukmin itu adalah bersaudara." Demikian pula hadis Rasulullah SAW yang bermaksud:"Tidaklah sempurna iman seseorang kecuali jika ia mencintai saudaranya yang beriman sebagaimana ia menyintai dirinya sendiri." Juga peribahasa yang berbunyi :"Adakalanya engkau memperolehi seorang saudara yang tidak dilahirkan oleh ibumu."

Hikmah Puasa Ramadhan


Alhamdulillahirobbilalamin. Kita semua dapat bertemu kembali dengan bulan suci ramadhan yang penuh berka. Bulan kemuliaan yang penuh dengan sejuta hikmah dan barokah.
Allah berfirman dalam surat Al Baqoroh ayat 183 : Yaa ayyuhaladziina aamanuu kutiba alaikumus siyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min qablikum la allakum tataquun"
Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”
Puasa menurut bahasa arab adalah shaum atau shiyam dan dapat diartikan yaitu menahan diri, dari makan dan minum serta segala yang membatalkan ibadah tersebut, sejak terbit fajar sampai tenggelamnya matahari, dengan disertai niat ibadah karena Allah SWT.
Adapun hikmah Puasa yang akan kita laksanakan adalah sebagai berikut :
1.       Mendidik umat mu’minin supaya mempunyai perilaku yang luhur dan dapat mengontrol seluruh nafsu dalam keinginan manusia biasa.
2.       Mendidik jiwa agar terbiasa dan dapat menguasai diri, sehingga mudah menjalankan semua kebaikan dan meninggalkan semua larangan.
3.       Membiasakan orang-orang agar berlaku sabar dan tahan uji.
4.       Mendidik jiwa agar dapat memegang amanah sebaik baiknya, karena orang yang berpuasa sudah teruji menahan tidak makan dan tidak minum serta hal-hal yang membatalkannya.
5.       Untuk mendidik manusia agar tidak mudah terpengaruh dalam kemaksiatan karena sudah teruji menahan nafsu yang menjerumuskan le lembah maksiat.
6.       Dari segi kesehatan, banyak para ahli kesehatan mengatakan bahwa Puasa akan membuat badan kita menjadi sehat, terutama bagi yang menjalankan diet, maka dengan berpuasa akan lebih baik dietnya.
7.       Untuk menambah rasa syukur kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia yang telah diberikan kepada kita.
8.       Menanamkan rasa cinta kasih sesama manusia, terutama terhadap orang-orang miskin dan menderita kelaparan. Dengan berpuasa, kita dapat merasakan nasib orang-orang miskin yang sengsara dan kelaparan sehingga kita memiliki rasa cinta kasih terhadap sesama dan lebih bersyukur kepada Allah SWT.
Demikianlah beberapa hikmah Puasa, semoga dengan Puasa Ramadhan yang akan kita laksanakan, akan menambah keimanan kita kepada Allah SWT.
“Marhaban Yaa Ramadhan 1432 M, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa”.

Foto-Foto Kegiatan Risma Al-Ikhlas

1. TPA bulan Ramadhan
2. Album kegiatan
3. imogiiri

Etika Makan Dan Minum

RESIKO MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI
             Suatu kajian kesehatan akupuntur yang diadakan salah satu ahli akupuntur, membuktikan bahwa air minum yang masuk dengan cara minum sambil duduk lebih baik dibandingkan kita minum dengan cara berdiri.
Air putih yang kita minum saat duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisamembuka (sehingga air kemih bias lewat) dan menutup.Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.
Sebaliknya, jika kita minum air putih dengan cara berdiri, maka air yang kita minum itu masuk tanpa disaring lagi. Air itu bias langsung menuju kandung kemih.Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan di saluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter maka hal ini bias menyebabkan penyakit Kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.Susah kencing itu penyebabnya.
                Selain itu, minum sambil berdiri tidak akan menyegarkan tubuh kita secara optimal dan air yang terserap akan cepat turun ke organ tubuh bagian bawah. Sehingga air tersebut tidak dapat tersebar keseluruh oragan tubuh yang lain karena tidak sempat terpompa oleh jantung. Padahal seperti yang kita ketahui, 80% lebih dari tubuh kita terdiri dari air!
            Adapun apa bila kita makan sambil berdiri, maka akan terjadi reflux asam lambung. Dengan kata lain, asam lambung akan naik kesaluran esophagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi. Iritasisel kerongkongan ini dikarenakan pH asam lambung yang sangat asam (pH 1 – 2,5) dan kadang ditandai dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada (disebut sebagai “heartburn”). Bila kita tetap bandel membiasakan makan atau minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang, iritasi sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi dan menyebabkan kanker saluran esofagus. Cara mencegah reflux asam lambung ini adalah dengan makan sambil duduk.

Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah
berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”.   
(HR.Muslim danTurmidzi)

Kumpulan LAgu dan Tepuk TPA

ALLAH YANG MAHA ESA
Irama : Balonku

Allah yang Maha Esa
Pemurah dan Pencipta
Tempat hamba meminta
Memuji dan berdo’a
Beriman dan berakal
Untuk bekal hidupku
Ikhtiyar dan Tawakal
Itulah usahaku

MUHAMMAD ROSULULLAH
Irama : Apuse

Muhammad Rosulullah
Penutup Nabi dan Rosul
Sebagai rahmat bagi
Alam Raya
Muhammad Rosulullah
Pemimpin di Akhir Zaman
Sholawat serta Salam kuucapkan
Ya Muhammad ….Rosulullah
Ya Muhammad ….Hamba Allah
Muhammad Rosulullah
Teladan bagi umatnya
Al-Qur’an firman Allah pedomannya
Jasamu amatlah besar
Mari kita teruskan ajarannya

AKU ANAK ISLAM
Irama : Aku anak sehat

Aku anak islam
Kitabku Al-Qur’an
Ku ingin menjadi orang beriman
Sejak ku masih kecil
Slalu rajin mengaji
Ke rumah Kyai yang berilmu tinggi
Sholatpun aku kerjakan slalu
Dhuhur Ashar Magrib
Isya’ dan Subuh
Aku tak pernah lalai
Aku tak pernah lupa
Karena aku ingin menjadi penghuni sur-ga

DISINI ISLAM DISANA ISLAM
Irama : Disini senang disana senang

Disini Islam disana Islam
Disini disana tetap Islam
Sekarang Islam besokpun Islam
Sampai matipun ku tetap Islam
La…la…la…la…la…la…la…
La…la…la…la…la…la…la…
La…la…la…la…la…la…la…

CINTA ISLAM
Irama : Desaku

Islamku yang kucinta
Kujaga Slalu
Membuat aku bahagia
Dan ingin menyatu
Tak akan kulupakan
Tak akan bercerai
Slalu kudambakan
Islamku yang damai

AKU ANAK SOLEH
Irama : Aku anak sehat

Aku anak sholeh, anak terpuji
Karena selalu dekat Ilahi
Semenjak aku kecil
Slalu rajin mengaji
Baca Qur’an suci dan berbaik hati
Kurajin sholat sepanjang hayat
Pada orang tua patuh dan taat
Bila aku berdosa
Cepat cepat bertaubat
Hanya kepada Allah
Yang selalu kuingat

AYO AYO NGAJI
Irama : Cublak Cublak Suweng

Ayo ayo ngaji, ngajine sing tenanan
Ora pareng gojegan
Lungguhe anteng antengan
Sing rame kancane syetan
Bis-millah Ayo ngaji
Bis-millah Ayo ngaji
GURU NGAJI
Irama : Abang tukang bakso

Kakak guru ngaji
Mari mari sini, aku di ajari
Kakak guru ngaji
Mari mari sini, sudah tak sabar lagi
Satu ayat saja tidak apa apa
Yang penting niatnya

Membaca Ta’awudz
Membaca Basmallah
Itu permulaannya
Reff : Ngaji itu perbuatan terpuji
Qur’an hadist harus kita pahami
Semua itu harus kita jalani
Agar bahagia disisi Allah
PERGI MENGAJI
Irama : Matahari terbenam

Menjelang sore hari
Ku pergi mengaji
Kubawa buku Iqra’
Dengan senang hati
Reff : Ayo, ayo, ayo kita mengaji
Ayo, ayo, ayo kita mengaji
MARI SEMBAYANG
Irama : Naik naik ke puncak gunung

Sayang sayang adikku sayang
Mari kita sembahyang  2x
Satu hari lima kali
Sujud pada Ilahi
Qur’an Hadist pedoman kita
Mari kita lakukan

MARILAH SHOLAT
Irama  : Gelang sipatu gelang

Sholat marilah sholat
Mari Sholat bersama sama
Siapa saja yang tidak Sholat
Yang tidak Sholat mendapat siksa
RAJIN MENGAJI
DAN SHOLAT BERSAMA
Irama : Panjang umurnya

Rajin mengaji, rajin mengaji
Rajin mengaji lebih mulia, lebih mulia
Lebih mulia…..
Sholat bersama, sholat bersama
Sholat bersama lebih utama
Lebih utama, lebih utama…..
MENUNTUT ILMU
Irama : Bebek-bebekku

Teman-temanku, mari kemari
Ikutlah aku menuntut ilmu
Disana kita ngaji bersama
Sungguh Lho teman
Oi…itu yang perlu
Reff : Yo ikut, yo ikut ngaji bersama
          Belajar Al-Qur’an dgn gembira
SANTRI KECIL
Irama : Bintang kecil

Santri kecil di TK Al-Qur’an
Bawa Iqra’ dan bawa Al-Qur’an
Rajin Sholat dan rajin mengaji
Sayang kawan tak suka bermusuhan
PENGAJIAN AL-QUR’AN
Irama : Rasa sayang

Mari mengaji
Mari pergi mengaji
Ke Masjid atau Musollah
Serta dimana saja
Ayo kawan pergi mengaji
Jangan lupa bawa Al-Qur’an
Untuk bekal di hari nanti
Hari Akhir menghadap tuhan
(ulang ke atas )
Dengarlah bunyi Makhrojnya
Agar tepat mengucapkannya
Perhatikan bunyi tajwidnya
Agar tepat panjang pendeknya
( ulangi ke atas )
Kalau sudah pandai mengaji
Amalkanlah arti maknanya
Agar kelak di akhirat nanti
Kita dapat hidup di surga
( ulangi ke atas )
SINAR IMAN
Irama : Seberkas cahaya

Kalaku seorang diri
Hanya berteman sepi
Dan angin malam
Kucoba merenungi,
Tentang jalan hidupku
Dikeheningan malam
Kudengar senandung Al-Qur’an
membahana
Tersentuh hati ini
Akan kehidupanku dalam islam
Ha…ha…ha…
Di dalam Islam
Ha…ha…ha…

Reff : Seberkas cahaya iman
Menerangi jiwaku
Membuat hidup ini tentram
Dan damai dambaan insan
Di dunia ini

TUHAN SAYA ALLAH
Irama : Topi saya bundar

Allah tuhan saya
Allah tuhan kita
Kalau bukan Allah
Bukan tuhan kita
Tuhan saya Esa, Esa tuhan kita
Kalau tidak Esa bukan tuhan kita
AMAL YANG DISUKAI ALLAH
Irama : Apa lagi

Amal apa amal apa
Yang disukai Allah
Sembahyanglah sembahyanglah
Tepat pada waktunya
Apalagi apa lagi
Yang di sukai Allah
Sholawatlah sholawatlah
Pada Nabi Muhammad

Apa lagi apa lagi
Yang disukai Allah
Berjuanglah berjuanglah
Berjuang dijalan Allah
SERAGAM TK AL-QUR’AN
Irama : Dua mata saya

Lihat seragam kami
Di TK Al-Qur’an
Berbusana muslim
Rapi menyenangkan
Yang putra berpeci
Yang putri berjilbab
Baju celana panjang
Aurat tak kelihatan
JALAN MASUK SURGA
Irama : Satu Satu

Satu satu aku cinta Allah
Dua dua cinta Rosulullah
Tiga tiga cinta Ibu Bapak
Satu dua tiga jalan masuk surga


RUKUN ISLAM
Irama : Balonku

Rukun Islam yang lima
Syahadat Sholat Puasa
Zakat untuk si papa
Haji bagi yang kuasa
Siapa tidak Sholat, DOR !
Celaka di Akhirat
Siapa tak bayar Zakat
Oleh Allah di laknat      2x
ROSULKU
Irama : Desaku

Rosulku yang kucinta
Pujaan hatiku
Teladan yang utama
Tuk kehidupanku
Janganlah kau abaikan
Taatilah slalu
Apa yang dilakukan
Jadi pedomanmu
MALAIKAT ALLAH
By : H@nd’s

Sepuluh malaikat ALLAH
Jibril pembawa wahyu,
Mikail pembagi rizki
Isrofil peniup sangkakala ,
Izroil pencabut nyawa
Munkar dan Nakir penanya di kubur
Atid dan Rokib pencatat amal
Malik penjaga di neraka,
Ridwan penunggu surga
SENANDUNG AL – FATIHAH
Irama : Lagu BCM

Dengan menyebut namamu ya Allah
Yang maha pengasih penyayang
Segala puji bagimu ya Allah
Pemelihara seluruh alam raya

Engkau yang maha pengasih dan penyayang
Yang menguasai hari pembalasan
Hanyalah kepadamu kami menyembah
Dan padamu kami mohon pertolongan
Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus
Jalan orang orang yang kau beri ni’mat
Bukan jalan mereka yang kau murkai
Dan bukan pula jalan mereka yang sesat
Perkenankan Do’a kami
Amin ya…Robbal Alamin
TANGAN
Irama : Lihat kebunku

Li Yadani Yumna Wa Yusro
Fi Kulli Yadin Khomsu Asobi’a
Hiyal Ibhamu As saababatu Al Wusto Al binsoru Al Khinsoru
CINTA ALLAH DAN ROSUL
Irama : Potong bebek angsa
By : Zein’Ach

Allah itu Esa
Muhammad Rosulnya
Al-Qur’an Kitabnya
Harus membacanya
Allah kusembah
Rosul kucinta
Sya la la la la la la la la la la
KUASA ALLAH
Irama : Lihat kebunku
By : Zein’Ach

Kulihat langit penuh dengan bintang
Kulihat bumi  penuh dengan insan
Semua itu Ciptaan yang Esa
Tiada mahluk yang menyainginya
Aku cinta Allah
Aku cinta Rosul
Cinta keduanya
Jalan masuk surga
NABI MUSA
Irama : Bintang kecil
By : Zein‘Ach

Nabi Musa Alaihi salam
Menuju tepi laut yang indah
Dengan tongkatnya laut di belah
Terbukalah jalan bagi umatnya
TERIMA KASIHKU
Irama : Terima kasihku

Trima kasihku
Kuucapkan
Pada guruku …..yang tulus
Ilmu yang berguna
Slalu di limpahkan
Untuk bekalku……Nanti
Setiap hariku
Di bimbingnya
Agar tumbuhlah……Bakatku
Kan ku ingat slalu
Nasehat guruku
Trima kasihku ucapkan

MENUJU SURGA
Lirik : AFI

Perbanyaklah amal diri
Dengan amalan yang iklas hati
Menuju surga… Impian bersama
Menjadi anak sholih sholihah
Menuju surga…Impian di hati
Mencapai cita   Cita sejati
Demi menggapai Ridho Ilahi



TPA
Lirik :Sintrn Gengsi Gede 2 an

Langkahku smakin kencang
Berjalan menyusuri
Jalan kaki Pergi ke TPA
Wajah ceria jalan sambil berdendang
Nggak tau kenapa hatiku riang

Reff:

Ayo kawan kawan semua pergi ke TPA
Kita mengaji bersama
Pikir pikir dari pada kerja nggak berguna
Lebih baik masuk ke TPA


SHOLAT 5 WAKTU
Lirik : Reihan

Mari kita dirikan Sholat
Sehari semalam lima waktu
Nabi kita nabi Muhammad
Tuhan kita……Allah yg satu


MARI MENGAJI
Cipt. Yuli Efendi Mas'ud

Langkahkan kakimu, janganlah kau ragu
Tuk menyambut bahtera ilmu
Ajaklah temanmu, juga saudaramu
Tuk bersama menuntut ilmu
Marilah, mari mengaji
Mengkaji Qur'an yang suci
Marilah, mari mengaji
Tuk menjadi insane yang Qur'ani

LAGU SHOLAT
Cipt. Raihan

Mari kita dirikan sholat
Sehari semalam lima waktu
Nabi kita Nabi Muhammad
Tuhan kita….Allah yang Satu




MENGENAL 10 MALAIKAT
Cipt. Raihan
Mari mengenal sepuluh Malaikat
Dicipta Allah dari pada cahaya
Dianya juga rukun iman kedua
Mari bersama kita hafal namanya

Jibril, Mikail, Munkar, Nakir,
Raqib, 'Atid, Ridwan, Malik,
Israfil, Izra'il semuanya….
Sepuluh Malaikat kita hafal namanya

MENUJU SURGA
Gubahan dari lagu Menuju Puncak AFI

Perbanyaklah amal diri
Dengan amalan yang ikhlas hati…..

Menuju surga…impian bersama
Menjadi anak sholeh sholehah
Menuju surga…impian di hati
Meraih cita-cita sejati….
Demi menggapai….Ridho Ilahi



MARI KITA SHOLAT
Cipt…………

Dengarlah…adzan berkumandang
Tanda waktu sholat t'lah datang
Sholat berjama'ah mari kita kerjakan
Marilah meraih kemenangan
Sholat fardlu yang lima waktu
Kerjakan slalu janganlah ragu
Sholat dapat mencegah keji dan kemungkaran
Penuntun bagi orang beriman

Sucikan diri, sucikan hati….
Khusyuk menghadap Ilahi Rabbi
Berserah diri, sepenuh hati….
Hanya mengharap Ridha Ilahi


MACAM-MACAM TEPUK

1. TEPUK ISLAM

Tepuk Islam
( X X X ) agamamu ( X X X ) Islam
( X X X ) Tuhanmu ( X X X ) Allah
( X X X ) Nabimu ( X X X ) Muhammad
( X X X ) Kitabmu ( X X X ) Al Qur’an
( X X X ) temanmu ( X X X ) muslim
( X X X ) musuhmu ( X X X ) syetan

2. TEPUK TENANG
Tepuk tenang
( X X X ) te ( X X X ) nang
( X X X ) tenang sedakep Mendel cep.

3. TEPUK KHOLIFAH
Tepuk Kholifah
( X X X ) pertama ( X X X ) Abu Bakar
( X X X ) kedua ( X X X ) Umar
( X X X ) ketiga ( X X X ) Usman
( X X X ) keempat ( X X X ) Ali

4. TEPUK RUKUN ISLAM
Tepuk rukun Islam
( X X X ) pertama ( X X X ) syahadat
( X X X ) kedua ( X X X ) shalat
( X X X ) ketiga ( X X X ) puasa
( X X X ) keempat ( X X X ) zakat
( X X X ) kelima ( X X X ) haji

5. TEPUK RUKUN IMAN
Tepuk rukun Iman
( X X X ) pertama ( X X X ) pada Allah
( X X X ) kedua ( X X X ) Malaikat
( X X X ) ketiga ( X X X ) Kitab-Nya
( X X X ) keempat ( X X X ) Nabi-Nya
( X X X ) kelima ( X X X ) Hari Kiamat
( X X X ) keenam ( X X X ) Taqdir

6. TEPUK AL QUR’AN
( X X X ) pertama ( X X X ) Al Fatihah
( X X X ) kedua ( X X X ) Al Baqorah
( X X X ) ketiga ( X X X ) Ali Imran
( X X X ) keempat ( X X X ) An Nisa’
( X X X ) kelima ( X X X ) Al Maidah
( X X X ) keenam ( X X X ) Al An’am
( X X X ) ketujuh ( X X X ) Al A’raf
( X X X ) kedelapan ( X X X ) Al Anfal
( X X X ) kesembilan ( X X X ) At Taubah
( X X X ) kesepuluh ( X X X ) Yunus

7. TEPUK ISTIQOMAH
( X X X ) Aku ( X X X ) Anak Islam
( X X X ) Slalu bangga ( X X X ) dengan Islam
( X X X ) Jadi mentri ( X X X ) tetap Islam
( X X X ) Jadi mantri ( X X X ) tetap Islam
( X X X ) Pak polisi ( X X X ) tetap Islam
( X X X ) Sampai mati ( X X X ) tetap Islam
( X X X ) Islam Islam yes.

8. TEPUK ISLAM JAYA
( X X X ) I ( X X X ) S
( X X X ) L ( X X X ) A
( X X X ) M ( X X X ) Islam …. Jaya.

9. TEPUK SHOLAT
( X X X ) Lima waktu ( X X X ) kulakukan
( X X X ) Hati riang ( X X X ) jiwa lapang
( X X X ) Subuh ( X X X ) Dhuhur
( X X X ) Ashar ( X X X ) Maghrib
( X X X ) Isya’ ( X X X ) tak pernah
( X X X ) kutinggalkan

10. TEPUK PANJI ISLAM
Panji Islam kan datang ( X X X hey )
Umat Islam kan menang ( X X X hey )
Tak henti kami berjuang ( X X X hey )
Agar panji Islam menjulang ( X X X hey ) 

Senin, 30 Juli 2012

Tentang Risma Al-Ikhlas

Foto Kegitan Risma

Susunan Pengurus

Cerita Islam

Artikel

Materi TPA

dalam Proses

Sinoman

Kegiatan Sinoman

TKA-TPA

1. Susunan Pengurus TKA_TPA AL-Ikhlas
2. Tata Tertib Santriwan - Santriwati TKA – TPA
3. Tata Tertib Ustadz – Ustadzah Al-Ikhlas
4. Jadwal kegiatan TKA – TPA  Al-Ikhlas 
5. santriwan santriwati TKA - TPA Masjid  Al-Ikhlas 
6. Ustad - Ustadzah TKA - TPA  Al-Ikhlas 
7. Pelajaran Mengambar & Mewarnai Al-Ikhlas

Agenda Risma Al-Ikhlas

23 Juli 2012, Nonton Film
24 Juli 2012, Mendongeng
25 Juli 2012, Mendongeng
26 Juli 2012, Hafalan Surat Pendek
27 Juli 2012, Sharing Anak
28 Juli 2012, Lomba Mewarnai dan menggambar
29 Juli 2012, Kreasi dan kreatif anak
30 Juli 2012, Mengaji
31 Juli 2012, mendongeng
01 Agustus 2012, Menulis Huruf Hijaiyah

Kisah Si Kusta, Si Botak dan Si Buta


            Dari Abu Hurairah RA, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga orang bani Isroil : satu berpenyakit kusta, satu botak kepalanya, dan satu buta. Allah Ta’ala hendak menguji mereka maka Alloh Ta’ala mengutus malaikat (dalam bentuk manusia) kepada mereka. Malaikat itu datang kepada Si Kusta dan bertanya, “Apakah yang paling kamu inginkan?”, Si Kusta menjawab, “Saya menginginkan kulit yang bagus serta hilang penyakitku yang menjadikan orang-orang jijik melihatku”. Kemudian dia mengusap Si Kusta maka hilanglah penyakitnya lalu mendapatkan kulit yang bagus. Malaikat itu bertanya lagi, “harta apakah yang paling kamu sukai?” Si Kusta menjawab, “unta” atau ia mengatakan: “sapi” (perawi ragu) . Ia pun diberi unta bunting, dan malaikat tadi berkata, “semoga Alloh Ta’ala memberkahi bagimu”.
Kemudian malaikat mendatangi Si Botak dan bertanya, “apa yang paling kamu inginkan?” Si Botak menjawab, “Rambut yang indah dan hilangnya penyakitku yang menyebabkan orang-orang jijik kepadaku”. Malaikat itu mengusap Si Botak dan hilanglah penyakitnya lalu tumbuhlah rambut yang indah. “Harta apakah yang paling kamu senangi?” Si Botak menjawab, “sapi.” Malaikat pun memberinya sapi yang sedang bunting dan ia berkata, “semoga Alloh Ta’ala memberkahi bagimu”.
Selanjutnya malaikat itu mendatangi Si Buta dan bertanya, “apakah yang paling kamu inginkan?” Si Buta menjawab, “Alloh Ta’ala mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang”. Dia lantas mengusap Si Buta dan Alloh Ta’ala mengembalikan penglihatannya. “Harta apakah yang paling kamu senangi?” Si Buta menjawab, “kambing”. Lalu ia diberi kambing yang sedang bunting.
Selang berapa lama, unta, sapi, dan kambing tersebut berkembang biak dengan pesat dan akhirnya unta milik orang yang dahulu menderita kusta memenuhi satu lembah, sapi milik orang yang dahulu botak memenuhi satu lembah dan kambing milik orang yang dahulu buta memenuhi satu lembah.
Kemudian malaikat itu datang kembali kepada orang yang dulu berpenyakit kusta dalam bentuknya yang dahulu (berpenyakit kusta) dan berkata, “saya adalah seorang miskin yang kehabisan bekal ditengah perjalanan. Hari ini tidak ada yang bisa memberikan pertolongan kepada saya kecuali Allah ta’ala lalu engkau. Saya meminta pertolongan kepadamu atas nama Dzat Yang telah memberi engkau kulit yang bagus dan harta kekayaan, seekor unta sebagai sarana bagi saya melanjutkan perjalanan”. Orang itu menjawab, “tanggungan saya terlalu banyak”. Malaikat itu berkata, “kalau tidak salah saya pernah mengenalmu. Bukankah kamu dulu orang yang berpenyakit kusta sehingga orang-orang merasa jijik kepadamu. Bukankah kamu dahulu orang yang miskin lalu Allah Ta’ala memberi kekayaan untukmu?” ia menjawab, “harta kekayaanku ini adalah warisan turun temurunku”. Malaikat itu berkata,”jika kamu berdusta semoga Alloh Ta’ala mengembalikanmu seperti keadaanmu semula”.
Kemudian malaikat itu datang kepada orang yang dahulu botak seperti keadaannya yang dulu dan berkata seperti yang dikatakannya kepada Si Kusta. Maka orang itupun memberikan jawaban yang sama seperti jawaban Si Kusta. Kemudian malaikat itu berkata, “jika kamu berdusta, semoga Alloh Ta’ala mengembalikanmu seperti keadaan semula.
Sang malaikat mendatangi orang yang dahulu buta dalam bentuk orang yang buta, dan berkata, “saya adalah seorang miskin yang tengah bermusafir lalu kehabisan bekal di tengah perjalanan. Hari ini tidak ada yang bisa memberikan pertolongan kepada saya kecuali Allah Ta’ala lalu engkau. Saya meminta pertolongan kepadamu atas nama Dzat Yang telah mengembalikan penglihatanmu, seekor kambing sebagai sarana bagi saya melanjutkan perjalanan”. Orang itu berkata, “saya dahulu adalah orang buta kemudian Alloh Ta’ala mengembalikan penglihatan saya, maka ambillah sesukamu dan tinggalkanlah sesukamu.
Demi Alloh, saya tidak akan memberatkanmu untuk mengembalikan apa yang kamu ambil karena Allah Ta’ala”. Malaikat itu berkata “peliharalah harta kekayaanmu, sebenarnya kalian hanya diuji, lalu Allah Ta’ala benar-benar telah ridho kepadamu dan Alloah Ta’ala memurkai kedua orang itu.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
**
Dalam kisah ini, Allah senantiasa menguji hamba-hamba-Nya. Dan kita pun senantiasa diuji oleh-Nya. Dalam kisah tadi, ada dua hal yang menjadi bahan ujian, yaitu kesehatan/penampilan fisik dan harta. Mudah-mudahan kita adalah yang orang yang lulus ujian sebagaimana si Buta. Jika kita ingin seperti si Buta, maka kita harus berusaha menjadi bagian dari orang-orang yang bersyukur dan senantiasa merasakan adanya pengawasan Allah.

edcoustic-sebiru hari ini